H. Muhaimin menerangkan bahwa budaya modern mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: Pertama, budaya modern adalah budaya yang menggunakan akal sebagai alat pencari dan pengukur kebenaran (rasionalisme). Dalam Islam penggunaan akal bukan dilarang bahkan disuruh untuk senantiasa mempergunakan akal itu, dala Al Qur’an banyak sekali perintah Allah yang menyatakan hal itu. Kedua, dalam budaya modern itu manusia akan semakin materialis. Bersamaan dengan meningkatnya kemajuan lagu pembangunan pisik, seseorang juga menghadapi dilemma yang sulit diselesaikan. Inti pembangunan fisik adalah industrialisasi. Inti industrialisasi adalah teknikalisasi; inti dari teknikalisasi adalah materialisasi. Padahal pembangunan itu bukan saja fisik tetapi juga menekankan kepada pembangunan spiritualisasi. Ketiga, dalam budaya modern itu manusia akan semakin individualism. Istilah “persaingan” adalah muncul dari watak individualism, sehingga banyak kasus pertekaran gara-gara adanya persaingan, misalnya dalam perdagangan, politik, meraih jabatan dan lain-lain.Ungkapan ”fastabiqulkhairat” (berlomba-lomba berbuat atau menuju kebaikan), bukan menyuruh orang Islam bersaing. Keempat, karena budaya modern itu memulai perkembangannya dengan rasionalisme, maka salah satu turunannya ialah pragmatism, yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang berguna, dan yang berguna itu biasanya lebih bernuansa fisik. Paham pragmatism ini memang akarnya adalah paham materialism. Kelima, dari rasionalisme, materialism dan pragmatism itu muncul hedonism. Paham ini mengajarkan bahwa yang benar ialah sesuatu yang menghasilkan kenikmatan, tugas manusia ialah menikmati hidup ini sebanyak dan seintensif mungkin.
Jadi, sebagian isi kebudayaan modern itu merupakan musuh yang akan menghancurkan kebersamaan masyarakat dan terutama para peserta didik. Seseorang yang ingin menjadi manusia modern harus mampu membekali dirinya dengan norma agama yang akan menjadi filter dalam menghadapi budaya modern tersebut.
Disinilah sesungguhnya tugas seorang pendidik yang bergelut dalam bidang pendidikan, memberikan insigh (pencerahan) kepada peserta didik agar tidak tercebur dan terpengaruh terhadap budaya-budaya modern (barat) yang merusak.
SUMBER RUJUKAN:
Prof. Dr. H. Muhaimin, MA, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005.
Minggu, 25 September 2011
Home »
» PERAN GURU TERHADAP BUDAYA MODERN
PERAN GURU TERHADAP BUDAYA MODERN
Related Posts:
khutbah Jum'at : Momentum Hari Jadi Kab. Balangan dan Datangnya Bulan Rajab Hadirin sidang jum’at yang terhormat! Alhamdulillah segala puji bagi Alllah karena pada saat ini kita dapat menikmati nikmatnya Iman dan Islam Shalaw… Read More
The Power of MuharramDalam agama Islam, perhitungan tahun baru Hijriyah, diawali dengan bulan Muharram yang dikenal oleh orang Jawa dengan sebutan bulan Suro. Dalam Islam … Read More
Selamat Tinggal Bulan Rajab, Selamat Datang Bulan Sya'ban dan Ramadhan Tidak terasa bulan Rajab yang mulia akan meninggalkankita. Selanjutnya kita akan memasuki dua bulan yang dimuliakan Allah juga yaitu bulan Sya'ban da… Read More
Menyingkap Rahasia Malam Nisfu Sya'ban Setelah bulan rajab yang mubarak, akan kita memasuki bulan nan mulia dari bulan-bulan haram yang mubarak yaitu bulan sya'ban. Nisfu artinya setengah … Read More
Tips Jitu Lulus Ujian Nasional (UN) Ujian Nasional untuk SMP/MTs di depan mata. Bagi siswa dan guru serta orangtua pelaksanaan UN ini sangat mengkhawatirkan. Pihak sekolah sejak semeste… Read More
0 komentar:
Posting Komentar