Kamis, 04 Agustus 2016

Iman Sebagai Pondasi Kewajiban Berpuasa




Kewajiban berpuasa yang dijelaskan oleh Allah swt. dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183 adalah merupakan dasar bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Allah berfirman yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan juga kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa,” (QS. 2 : 183).
Panggilan terhadap “orang-orang yang beriman” pada ayat tersebut di atas bukanlah sekadar kalimat biasa, akan tetapi mempunyai makna yang sangat dalam dan mempunyai maksud dan tujuan yang signifikan.
Ibadah puasa adalah ibadah yang sangat rahasia, hanya bagi orang yang berpuasa dan Allah sajalah yang mengetahuinya. Betapa banyak orang yang mengaku berpuasa di hadapan manusia padahal ia tidak benar puasanya. Demikian juga, pahala orang yang berpuasa itupun hanya Allah saja yang mengetahuinya.  Dalam hadis qudsi Allah berfirman : “wa ana ajziu bih“ (dan hanya Aku yang membalasnya). Dan hanya orang yang beriman saja dipanggil oleh Allah untuk melaksanakan berpuasa.   
Iman adalah keyakinan hati dalam melakukan sesuatu yang disuruh dan diperintahkan oleh Allah. Iman dalam kajian Islam diartinya sebagai sebuah kepercayaan terhadap Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Hari Kiamat dan Ketentuan Qadha dan Qadar Allah.
Iman menurut Rasulullah bisa mengalami fluktuasi kadang turun, kadang naik, kadang bertambah kadang berkurang kekuatan Iman tersebut (al Iman yazdad wa yanqus). Untuk membuat kualitas iman kita kuat dianjurkan untuk melakukan hal-hal seperti yang ditentukan oleh Rasulullah saw, yaitu memperbanyak mengucap kalimat tauhid yakni Kalimat Laa ilaha illah dan memperbanyak membaca, menghayati dan mengamalkan Al-Qur’an.
Jadi jelas sekali, iman merupakan pondasi yang mendasar dalam melaksanakan perintah puasa tersebut. Berapa banyak yang kuat secara fisik dan mempunyai tubuh yang gagah akan tetapi tidak dapat melakukan kewajiban puasa di bulan Ramadhan, karena lemahnya iman yang ada dalam dirinya.
Di bulan Ramadhan yang mulia ini tentunya sebuah ajang dan sarana untuk memperkuat iman dengan melakukan ibadah puasa dan melatih diri untuk melaksanakan segala amaliah Ramadhan tersebut dengan sebaik-baiknya. Wallahu a’lam bish shawab.

Jorong, 04 Ramadhan 1437 H/09 Juni 2016 M

0 komentar:

Posting Komentar