Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. merupakan agama yang mempunyai tantangan yang sangat berat, terutama yang dihadapi oleh Rasulullah dan para sahabat karena Islam agama yang membawa perubahan yang sangat signifakan bagi masyarakat Quraisy pada waktu itu.
Pada masa permulaan Islam datang kepada masyarakat Mekkah merupakan agama yang aneh, karena apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. mengubah kebiasaan masyarakat quraisy yang tidak baik dan tidak bermoral, seperti menyembah berhala, membunuh anak perempuan, main perempuan, berjudi, mabuk-mabukan dan lain sebagainya.
Ketika Islam datang semua tradisi yang tidak baik itu dihapus oleh Islam, dan Rasulullah pun menjadi sasaran karena beliau yang membawa Islam itu. Oleh karena itu, para kafir quraisy pada waktu ingin sekali membunuh beliau, tapi rasulullah tetp dipelihara oleh Allah swt. Sampai saatnya diperintah untuk hijrah ke Yasyrib atau kota Madinah.
Peristewa hijrah yang dilakukan oleh Rasulullah kalau kita pelajari secara mendalam maka banyak sekali pelajaran yang dapat diambil. Paling tidak ada dua hal yang dapat dipetik dari peristewa hijrah ini, yaitu adanya usaha (ikhtiar) manusia dan inayatullah (pertolongan Allah swt).
Pertama; adanya usaha atau ikhtiar manusia dalam dunia ini. Hal ini tergambar pada peristewa hijrah antara lain ketika Rasulullah mau hijrah, tempat tidur beliau suruh sayyidina Ali ra untuk menempati untuk menggantikannya sehingga mengelabui para kafir yang mau membunuh beliau. Demikian juga, ketika mau ke Madinah beliau tidak sendiri tetapi ditemani oleh Abu Bakar ra dan menempuh jalan yang tidak biasa dipakai oleh orang, ini merupakan strategi yang sangat jitu sehingga tidak mungkin ditemukan. Juga beliau mampir terlebih dahulu ke Goa Tsur yang tempatnya sangat terjal dan tinggi.
Disamping itu, usaha Rasulullah mengelabui musuh dengan menyuruh pembantu Abu Bakar untuk mengembalakan dombanya pada bekas jejak kuda Rasulullah dan sayyidina Abu Bakar. Kesemuaan itu merupakan usaha yang dilakukan oleh Rasulullah dan Abu Bakar ra. Dalam rangka menyelamatkan diri dari sergapan musuh kafir Quraisy. Hal ini merupakan pelajaran bagi kita umat Islam untuk senantiasa berusaha dalam dunia ini, tidak mungkin sesuatu cita-cita yang ingin dicapai tanpa usaha dan ikhtiar serta kerja keras.
Kedua; adanya pertolongan Allah swt. (inayatullah). Pertolongan Allah yang terjadi ketika hijrahnya Rasulullah saw. Antara lain pada waktu Nabi keluar dari rumah, para kuffar quraisy tertidur dengan pulasnya sehingga Nabi keluar dari rumah dengan aman, juga ketika beliau berada dalam Goa Tsur pintu goa ditempati oleh sarang laba dan burung dara. Demikian juga ketika beliau kehausan dan mampir disebuah gubuk yang mempunyai kambing kurus, ketika ditanya apa bias kambingnya itu masih bisa mengeluarkan air susu, tapi ketika Rasulullah memerasnya air susunya banyak dan mampu memberikan susu kepada tuan rumahnya. Hal ini adalah pertolongan Allah kepada Nabi dan Abu Bakar ra. Sehingga beliau selamat sampai ke kota Madinah.
Demikian intisari ceramah yang sampaikan oleh al Mukarram KH. Husin Naparin, Lc, MA. Ketika pengajian rutin dan menyambut baru Islam 1433 H. yang bertempat di Aula Induk Masjid Jami Nurul Huda Jorong Kab. Tanah Laut Kalsel. (24/11/2011)
Rabu, 21 Desember 2011
Home »
» Ada Apa dibalik Peristewa Hijrah?
Ada Apa dibalik Peristewa Hijrah?
Related Posts:
Isra Mi'raj dalam Sebuah Kajian SosiologisBulan Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki keistemawaan tersendiri. Kenapa demikian? Karena pada bulan ini terjadinya sebuah peristiwa yang … Read More
Bayi di Tengah JalanSudah menjadi kebiasaan kami (aku dan isteriku) pada setiap hari senin setiap minggunya, ketika berangkat kuliah ke Banjarmasin menggunakan kendaraan … Read More
PROSESI MAHANYARI BANIHProsesi mahanyari banih (memakan pertama buah padi) merupakan tradisi yang sudah ada sejak jaman nenek moyang dulu dan sampai sekarang masih dilakukan… Read More
Workshop Metodologi Penelitian Ala PPS IAIN AntasariTepat pukul 08.45 Wita hari Kamis, tanggal 19 Mei 2011 kami berkumpul di Aula Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin dalam rangka pembukaan kegiatan … Read More
GURU: Antara Profesi dan KualitasPada puncak acara peringatan Hari Guru Nasional XII, tanggal 2 Desember 2004, Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono, telah mencan… Read More
0 komentar:
Posting Komentar