Rabu, 19 Juni 2013

Biografi Pribadi



Pada sebuah desa yang jauh dari keramaian, lahirlah seorang bayi mungil dari keluarga yang kesehariannya sebagai petani dari pasangan SALMAN dan MAIMUNAH. Tepat di subuh hari Ahad tanggal 5 Maret 1973 ia menghirup udara segar di sebuah Desa yang bernama Desa Badaun Kecamatan Tapin Utara Kabupaten Tapin (Rantau). Semenjak lahir hingga berumur sekitar  8 tahun tepatnya kala itu sudah berada di kelas II MIS Asasul Islamiyah Banua Halat (tamat tahun 1988) ia sudah berstatus piatu alias ibunda tercintanya meninggalkan dunia yang fana untuk selamanya. Jangan menangis yaa …. tetap tegar !!
Setelah mengarungi kehidupan bersama nenek tercinta, sebuah Panti Asuhan yang ada di desa Banua Halat “Yayasan Panti Asuhan Budi Akhlaqul Karimah” memberikan kesempatan dia untuk meniti kehidupan yang layak, iapun  melanjutkan pendidikannya  ke jenjang yang lebih tinggi, waktu itu ia berstatus pelajar MTsN Rantau II (Tamat 1991), dan karena termasuk pelajar yang sedikit diberi karunia oleh Allah kecerdasan iapun mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan sekolah khusus yang kala itu diprogramkan oleh Menteri Agama RI H. Munawwir Sadjali, MA. atau yang dikenal dengan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Martapura (tamat tahun 1993).
Perjalanan hidupnya memang tidaklah mulus seperti yang dibayangkan….ketika menamatkan sekolah MAPK Martapura iapun tidak berniat untuk kuliah di Perguruan Tinggi, karena pada waktu Yayasan tidak memberikan tanggungan sepenuhnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan Tinggi.
Tidak di sangka memang, Allah berkehendak lain setelah pulang kampong dari Kota serambi Mekkah Martapura iapun ditawari untuk kuliah di sebuah perguruan tinggi Islam swasta yang di dirikan oleh ulama terkenal Banjarmasin, yakni KH. Hanafie Gobiet dan H. Imansyah Azis yang pada waktu itu PT swasta adalah sangat minim peminatnya, sehingga kami dari Tapin di minta untuk mengisi dan kuliah di sana atas tanggungan sepenuhnya oleh keluarga H. Imansyah Aziz (Semoga Allah memberikan rahmat kepada mereka) perguruan tinggi itu bernama Sekolah Tinggi Ilmi Tarbiyah (STIT) Al Jami Banjarmasin, yang beralamat di komplek Masjid bersejarah dan tertua yakni masjid Jami Sungai Jingah, dan tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami Banjarmasin (Tamat tahun 1999) dan sambil mondok sebagai santri PP Hunafaa Banjarmasin. Pada tahun 2010 mengikuti program pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin prodi Pendidikan Agama Islam dan pada tahun 2012 lulus dengan mendapatkan gelar M. Pd. I (Master Pendidikan Agama Islam).
Perjalanan hidupnya pun tidak sampai disitu saja, iapun pulang kampung dan mengabdikan diri dan ilmu kembali ke Yayasan dan sambil mengajar di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Tapin, pernah ngajar di MIN Banua Halat, MTsN Rantau I, MAN I Rantau, SMAN 1 Rantau sekitar 3 tahun lebih.
Hari-hari terus ia lalui bersama anak-anak Panti dengan suka dan dukanya, sambil menunggu formasi pendaftaran CPNS selama 3 kali ikut tes. Pada tahun 2002 ia kembali memberanikan diri untuk mendaftar sebagai CPNS dan Alhamdulillah lulus dan ditempatkan di SMPN 1 Lampihong Kab. HSU (pada waktu itu) selama 6 tahun, itulah karier sebagai abdi negara bermule …..tepat  di awal tahun ajaran 2008  iapun di nota dinaskan ke sebuah sekolah baru, yang kabarnya akan menjadikan sekolah unggulan …. SMPN 4 Paringin Kecamatan Paringin Selatan Kab. Balangan, Tapi ternyata …pada waktu itu kami sekitar 5 orang guru dan 35 orang siswa SMP dan 8 orang siswa SDN Paringin Selatan 1 adalah benar-benar sebagai pejuang yang tak kenal lelah dan pamrih ….bayangkan setiap saat kami selalu di suguhi oleh pemandangan kebun karet dan alangkan menderitanya kala hujan turun …kami berjalan kaki dengan tanahnya yang becek dan medan yang susah sekali ….walaupun anak-anak kami di sediakan school bus untuk antar jemputnya ….
Perjalanan karierpun tidak berhenti sampai disitu saja, selama menjalani sebagai abdi Negara ia pun sering diikutsertakan untuk mengikuti pendidikan dan latihan, seperti Diklat Guru PAI SMP Se Kaltengsel di Banjarbaru (2004 dan 2005), KMD dan KML (2008), KPD (2009) dan Trainers of Trainer Pendidikan Al Qur’an I – V (2010). Disamping itu juga, ia aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti sebagai sekretaris BPD, sekretaris Majelis Shalawat “Hayatul Islam” dan sekarang sebagai ketua MGMP PAI SMP Kab. Balangan, juga sebagai ketua DPD AGPAII Kab. Balangan.
Dalam menjalani kehidupan yang singkat ini ia ditemani seorang perempuan yang sangat sederhana dan mencintainya, yakni Hajimah dan sekarang telah dikarunia tiga orang  anak, 2 putra yang bernama Muhammad hafizh Fuady dan Muhammad Naufal Mubarak dan 1 putri  yang bernama Rizqa Zaida Rahmah. Ya Allah jadikanlah mereka anak-anakku menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah, senantiasa memberikan Qurratu a’yun bagi orang tuanya dan orang lain…senantiasa mendirikan shalat … Amin.
Mungkin bertanya-tanya siapa sich dia …? Emang orangnya  nggak ganteng ataupun tampan kaya Anjarmara ataupun Syahrulkhan tapi smile only  lo !!! dia awalnya di beri nama oleh orangtuanya dengan AHMAD, tapi setelah masuk di Madrasah Ibtidaiyah bergelar RAJIE, …. dan entah kenapa setelah tamat MIN ia bernama RAHMADI, dalam beberapa tulisan dan fb ia cantumkan nama ayahnya yaitu Rahmadi Salman …..
Believe it or not !!! it’s a reality ….wassalam.

0 komentar:

Posting Komentar