Senin, 22 Juli 2013
Menunda Shalat? Haruskah terjadi
Shalat adalah ibadah fardu ‘ain yang sudah ditentukan waktunya. dalam satu hari semalam kita umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu yaitu shubuh, zuhur, ashar, magrib dan Isya. ketika kita dapat melaksanakan shalat di awal waktunya, tentunya kita dapat bersikap amanah terhadap kewajiban yang dibebankan Allah kepada kita. sebaliknya, bila kita tidak bisa melaksanakannya tepat waktu, berarti kita sudah melalaikan berapa jam bahkan bertahun-tahun amanah yang dibeban Allah kepada kita.
Sebagai ilustrasi singkat, simak dialog berikut ini antara seseorang laki-laki dengan seorang satpam supaya kita dapat memetik hikmahnya. sesungguhnya yang paling afdhal adalah shalat tepat waktu. ingin rezeki lancer dan tidak tertunda-tunda, shalatlah tepat waktu.
penanya: “kerja disini digaji ya pak?”
Satpam : “ iya dong,pak”.
Penanya : “Alhamdulillah ya, masih bisa kerja dan digaji. sementara ada orang lain yang ngga’ punya pekerjaan apalagi digaji”.
satpam : “ ia sih pak. tapi, saya bosan pak, sudah 7 tahun begini terus… jadi satpam aja. gaji pun naik ala kadarnya”.
penanya : “Ooo, begitu ya pak. oh ya, sudah shalat pak?
Satpam : “belum, nanti aja, tanggung jam 5-an aja deh”.
penanya : “wah, sekarang jam 3-an , waktunya ashar. kalau bapak shalat jam 5 berarti bapak menunda shalat 2 jam. kalau satu hari ada 5 waktu shalat, rata-rata bapak menunda 5 x 2 jam = 10 jam. artinya satu minggu bapak menunda 7 x 10 jam = 70 jam. satu bulan 4 x 70 jam = 280 jam. satu tahun bapak menunda shalat 12 x 280 jam = 3360 jam. dan akhirnya selama 7 tahun bapak telah menunda shalat 7 x 3360 jam = 23520 jam atau sama dengan 3 tahun (1 tahun = 8760 jam, 23520 jam / 3 = 7840 jam). Nah, jadi dari 7 tahun yang bapak merasa bosan itu, bapak telah kehilangan 3 tahun menunda shalat.”
satpam : “wah, iya-iya pak. banyak banget ya.”
penanya : “ iya pak. wajar kalau rezeki bapak tertunda juga.”
penanya: “shalatlah tepat waktu pak, kalau sudah bisa, shalatlah berjemaah. kalau sudah bisa, tambahkan dengan sunah, kalau sudah bisa, lengkapi dengan shalat dhuha dan tahajjud. lalu sempurnakan dengan sedekah. shalat tepat waktu supaya rezeki tepat waktu”.
satpam : “iya pak, astagfirullah. jadi selama ini saya sendiri yang menjadi penyebab terundanya rezeki Allah turun.”
Nyeessss, bagai es segar yang mengguyur udara panas dibulan puasa ini, beberapa kalimat Tanya – jawab ustadz yang sering tampil di TV dengan seorang satpam SPBU itu memberikan kesegaran, kesejukan sekaligus efek kejut buat kita yang selama ini sering melewatkan shalat di awal waktu. mungkin juga sebagian rezeki yang tertunda selama ini adalah buah dari ketidak taatan kita pada perintah Sang pemilik kekayaan dan pemberi rezeki. Astagfirullah-l ‘azhim. ya rabb ampuni dan kasihilah hamba-Mu ini.
Related Posts:
Ramadhan : Kenapa kita lewatkan? Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya syahrashiyam Bulan Ramadhan telah datang, bulan yang penuh berakah dimana pada bulan ini Allah bukakan pintu-pintu … Read More
Ahlan wa sahlan : Meraih Haji Mabrur Jamaah haji Indonesia mulai hari ini akan berangkat menuju tanah suci Mekkah. Apa yang didapat setelah menunaikan ibadah haji tersebut, tentunya menj… Read More
Do'a Hari Anak Nasional 2014 Kabupaten Balangan Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi rabbil ‘alamin Ash shalawatu wassalamu ‘alaa asyrafil ambiya wal mursalin sayyidinina wa maulana muhammadin… Read More
Empat hal yang menyebabkan dusta Hatim al asham menyebutkan ada empat hal yang membuat seseorang berdusta, yaitu : 1. barangsiapa mengaku dirinya mencintai Allah, tetapi tidak masih … Read More
Muharram, tonggak kebangkitan Islam Tidak terasa bulan Muharram telah tiba, dan kita memasuki sebuah momentum penting yaitu tahun baru Islam 1436 H. Pada Bulan Muharram ini umat Islam t… Read More
0 komentar:
Posting Komentar